Bagaimana rasanya jika anda di jadikan pilihan kedua oleh seseorang yg anda cintai? Mungkin terlalu panjang kalimat pertanyaan tersebut, tapi terlalu menyakitkan jika kita mengetahui kenyataannya. Entah disebut pilihan kedua, rencana kedua, opsi kedua, plan B, cadangan atau lainnya intinya pun tetap sama. Ada beberapa orang yang mungkin bertahan jika di jadikan pilihan kedua, namun ada juga
yang menyerah, entah itu menyerah di awal, atau saat sedang berlangsung dalam sebuah ikatan. Bagi anda yang masih merasa kurang jelas, mungkin untuk lebih jelasnya begini contohnya, Anda adalah si A dan Anda menyukai si B tapi kenyataannya si B suka sama si C, merasa cintanya di tolak, tidak berani mengungkapkan atau karena si C tidak tertarik maka si B menjatuhkan pilihannya kepada Anda. Si B bisa saja bilang ke Anda bahwa Anda lah satu-satunya yang dia cintai. Bukankah itu terlalu menyakitkan?
yang menyerah, entah itu menyerah di awal, atau saat sedang berlangsung dalam sebuah ikatan. Bagi anda yang masih merasa kurang jelas, mungkin untuk lebih jelasnya begini contohnya, Anda adalah si A dan Anda menyukai si B tapi kenyataannya si B suka sama si C, merasa cintanya di tolak, tidak berani mengungkapkan atau karena si C tidak tertarik maka si B menjatuhkan pilihannya kepada Anda. Si B bisa saja bilang ke Anda bahwa Anda lah satu-satunya yang dia cintai. Bukankah itu terlalu menyakitkan?
Memang rumit jika mengurusi dunia percintaan, dan mungkin tidak ada habisnya. Tapi inilah hidup yang bisa saja hal yang tidak pernah terpikirkan akan terjadi. Lalu bagaimana anda jika menjadi si A? Apa yang akan anda lakukan? Tentu ini pilihan yang sulit bukan, untuk lebih mudah di pahami bayangkan anda di sebuah tim entah itu tim sepak bola, voli, basket atau olahraga apapun yang berhubungan dengan tim. Anda adalah pemain cadangan, si C pemain utama, dan si B adalah pelatih. Bisa saja anda bertahan dan meyakinkan kepada B bahwa anda lah yang harus dia cintai dan benar-benar mengerti dia. Dan bisa juga anda memilih pergi karena anda bukanlah pilihan utamanya, atau mungkin juga anda berpikir bahwa anda adalah pemain cadangan. Jika si B benar-benar anda cintai dan yakin bahwa B bisa berubah seiring berjalannya waktu, tidak ada salahnya anda mengambil opsi pertama. Ya walaupun sebagai cadangan mungkin anda bisa membuktikan ke semua orang bahwa anda lebih pantas daripada pemain utama. Yang perlu di garis bawahi untuk mengambil opsi ini adalah anda juga harus siap dengan segala resiko dan kekalahan yang sebenarnya sudah di depan mata. Namun anda juga harus yakin dan percaya diri bahwa kekalahan adalah sebuah proses dari sebuah kemenangan atau untuk menjadi pemain utama terkadang anda harus duduk di bangku cadangan dan membuktikan kepada pelatih bahwa anda lebih berkelas dan lebih pantas untuk menjadi pemain utama. Apa semuanya semudah itu? Tentu saja tidak, carilah faktor-faktor atau penyebab kenapa anda menjadi cadangan? Mungkin karena anda kurang cakep, kurang kaya, kurang perhatian,dia nya kurang sreg, terlalu baik, di anggap kakak-adek, hanya teman, hanya sahabat, teman curhat, atau hanya pelarian ketika dia bosan dan semua itu intinya adalah anda kalah telak dengan si C yang selama ini di cintai. Well semua itu adalah faktor yang ada di jaman modern ini untuk menolak atau menjadikan anda sebagai pilihan kedua. Sekali lagi teruslah berusaha, yakinkan dan buktikan pada si B bahwa anda bisa. Apakah sudah menyakitkan walaupun membayangkannya saja?? Hehehe
Lalu bagaimana jika mengambil opsi kedua? Apakah setelah kita menyerah dan semua selesai begitu saja? Mungkin saja hal itu terjadi, jika anda hanya di jadikan pemain cadangan terus-menerus dan hanya di butuhkan ketika pemain utama menghilang. Anda pasti bosan dengan keadaan seperti itu, dan setelah tau hal itu semua anda mencari tim lain yang menjadikan anda pemain utama bukan pemain cadangan. Tidak salah juga anda mencari tim lain, semua tergantung kata hati anda. Jika ada yang lain yang menjadikan anda pemain utamanya kenapa tidak? Jika menjadi pemain cadangan hanya membuat sakit hati kenapa harus di lanjutkan? Jika sendiri lebih membuat anda nyaman kenapa tidak di jalani? Move on, itu mungkin kata yang lebih cepat di mengerti oleh anak jaman sekarang. Mengucapkannya terlalu gampang tapi susah menjalaninya, itu sering di ucapkan oleh orang-orang yang sudah di cap stempel gagal move on. Dan deskripsi move on itu menurut saya sendiri adalah KEADAAN DIMANA MEMIKIRKAN SESEORANG DI MASA LALU TIDAK LAGI MENYAKITKAN, DAN HANYA SEBATAS KENANGAN (termasuk kenangan manis, kenangan pahit dan kenangan hambar/tawar) YANG TIDAK MUNGKIN ATAU TIDAK INGIN TERJADI LAGI DI KEMUDIAN HARI DENGAN ORANG YANG SAMA. Oke apa itu masih kurang jelas, mungkin lain kali akan saya perpanjang lagi definisi itu agar lebih rumit untuk di pahami. Kembali ke topik utama, sampai dimana tadi saya lupa mikirnya, ikut terbawa suasana :`( haha.
Kenapa saya bisa menulis hal seperti ini? Apakah ini curhat terselubung atau pengalaman pribadi? Mungkin jawaban saya simpel, tidak ada salahnya berbagi, dan siapa tau membantu jika anda terjebak pilihan seperti diatas. Dan bagi saya sendiri, saya memang bukan ahli dalam hal percintaan, tapi menuangkan suatu hal atau pemikiran ke dalam tulisan tidaklah salah, walaupun tulisan itu tidak di baca setidaknya pemikiran saya tidak luntur dan tidak menguap begitu saja.
“MIMPI YANG PALING INDAH ADALAH KEINGINAN YANG DI USAHAKAN, BUKAN HANYA DI BAYANGKAN DALAM ANGAN-ANGAN”
No comments:
Post a Comment